THE 5-SECOND TRICK FOR KISAH NABI SULAIMAN YANG MENGGILIR 70 ISTRI NYA DALAM SEMALAM DAN LUPA KATA INSYAALLAH

The 5-Second Trick For Kisah Nabi Sulaiman Yang Menggilir 70 Istri nya Dalam Semalam dan Lupa Kata Insyaallah

The 5-Second Trick For Kisah Nabi Sulaiman Yang Menggilir 70 Istri nya Dalam Semalam dan Lupa Kata Insyaallah

Blog Article

Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya

" Ternyata Sulaiman lupa dan tidak mengucapkannya. Ia menggilir istri-istrinya sebagaimana diucapkannya dan tidak ada seorang pun dari istrinya yang melahirkan kecuali seorang istri yang melahirkan anak setengah manusia. Yakni, gugur dalam keadaan fisiknya tidak sempurna. Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengabarkan bahwa jika Sulaiman -'alaihi as-salām- mengucapkan "InsyāAllah" niscaya dia tidak akan melanggar sumpahnya, dan ucapan ini pasti menjadi sebab kebutuhannya terpenuhi dan hasratnya terwujud.

“Saya akan menggilir a hundred istri akan melahirkan anak lelaki yang nanti akan berjihad di jalan Allh SAW. Namun, Sulaiman lupa untuk mengucapkan InshaAllah. Lalu, Sulaiman menggilir seluruh istrinya akan tetapi tidak ada yang melahirkan anak selain satu istri yang melahirkan setengah anak.

Hadis: Siapa bersumpah dengan sumpah yang memaksa untuk merebut harta seorang Muslim, sedangkan dia berdusta dalam sumpahnya tersebut, niscaya ia bertemu Allah dalam keadaan Dia murka kepadanya

Di samping itu, sikap Nabi Daud yang terbuka atas kritik dan tidak segan-segan menerima kebenaran dari siapapun perlu diteladani, terutama oleh pemegang otorias dan pembuat keputusan. Jangan sampai senioritas apalagi egoisme menghalanginya dari sikap terbuka untuk menerima kebenaran.

Kemudian Sulaiman kembali kepada tuhannya dan bertaubat dia berkata: ”Wahai tuhanku ampunilah dosaku, dan berikanlah kepadaku kerajaan yang besar yang tidak akan dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkau maha banyak berderma dan memberi” maka Kami mengabulkan permintaannya.

Meski begitu baik dalam versi hadis maupun Alkitab, keduanya sama-sama menyimpan hikmah dan nasihat di balik setiap kisah. Yaitu, bahwasanya seseorang tidak semestinya berpaling dari Tuhan, karena hal tersebut bisa membuat hidupnya berubah berantakan.

Setelah ia pergi tiba-tiba datanglah makhluk jin yang menyerupai Nabi Sulaiman, kemudian jin itu mengambil cincin itu dari Aminah dan langsung memakainya (dan Kami dudukkan pada singgasananya sesosok jasad) yaitu jin tersebut, yang bernama Shakhr atau jin lainnya, kemudian jin itu menduduki singgasana Nabi Sulaiman.

Kamu telah disilaukan oleh benda dan kemegahan duniawi, sehingga kamu memandang besar hadiah yang kamu bawakan ini dan mengira bahawa akan tersilaulah mata kami dengan hadiah Ratumu. Pulanglah kamu kembali dan sampaikanlah kepadanya bahawa kami akan mengirimkan bala tentera yang sangat kuat yang tidak akan terkalahkan ke negeri Saba dan akan mengeluarkan ratumu dan pengikut-pengikutnya dari negerinya sebagai- orang-orang yang hina-dina yang kehilangan kerajaan dan kebesarannya, jika ia tidak segera memenuhi tuntutanku dan datang berserah diri kepadaku.".

"Ini adalah salah satu kurnia Tuhan kepadaku untuk mencuba apakah aku bersyukur atas kurnia-Nya itu atau mengingkari-Nya, kerana barang siapa bersyukur maka itu adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa mengingkari nikmat dan kurnia Allah, ia akan rugi di dunia dan di akhirat dan sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia.".

Si iblis berkuasa dan ‘menggagahi’ para istri Nabi Sulaiman, sampaipun pada masa haidh mereka. Hingga akhirnya Nabi Sulaiman menemukan cincinnya kembali, dalam perut seekor ikan yang dia dapatkan dari seorang nelayan tempat beliau bekerja, dst”.

Sebagian ulama berpendapat kisah yang menyebutkan bahwa ‘kesaktian’ Nabi Sulaiman as bersumber dari cincin yang ia pakai, rasa-rasanya tidak bisa dipertanggungjawabkan, baik dari sisi sanad maupun alur ceritanya. Sehingga otomatis, tidak bisa dijadikan dalih untuk melegalisasi praktik pemakaian jimat.

"Wahai ayahku, menurut pertimbanganku keputusan itu sepatut berbunyi sedemikian : Kepada pemilik perkarangan yang telah binasa tanamannya diserahkanlah haiwan ternak jirannya untuk dipelihara, diambil hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya, sedang perkarangannya yang telah binasa itu diserahkan kepada tetangganya pemilik peternakan untuk dipugar dan dirawatnya sampai kembali kepada keadaan asalnya, kemudian masing- masing menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian masing-masing pihak tidak ada yang mendapat keuntungan click here atau kerugian lebih daripada yang sepatutnya.".

Disebutkan bahwa Tuhan berkata kepada Sulaiman, “Karena ini telah menjadi amalanmu dan kamu tidak menaati perjanjian dan ketetapan-Ku yang telah Aku perintahkan kepadamu, Aku pasti akan menyingkirkan kerajaan darimu dan akan memberikannya kepada hambamu.”

Report this page